Asemele Jadi GURU? HAH... Part 1

18:26:00



Hallo guys. Sebelumnya Hs mau ucapin selamat makan siang buat kalian yang lagi istirahat dari kantor. Dan mumpung masih gak telat telat banget Hs juga mau ngucapin Selamat Hari guru Nasional.
Source by: Google
Q: Mengapa gue harus nulis cerita ini? A: Karena dunia harus tahu gue pernah menjadi seorang guru. BUKAN tujuan gue bukan itu melainkan gue ingin mengucapkan terima kasih kepada guru-guru Tk, SD, SMP, SMK, dan seluruh Guru yang ada di Indonesia. Gue bukan siswa yang baik pada jaman sekolah dan gue juga bukan siswa yang nakal. Which is gue sadar arti kata nakal sebelumnya dan arti kata belajar sesungguhnya. Disini gue akan bercerita yah walaupun sedikit throwback ke masa dimana gue, camkan GUE, G to th U to the E pernah menjadi seorang GURU.
*menghelanapas. Jadi gue akan cerita tentang pengalaman dan pelajaran berharga disana.

Bermula ketika gue genap menjadi seseorang dengan usia 17 tahun dan baru aja ngurus ktp. Pada saat itu Gue diurung permasalahan yang bikin gue GEGANA (Gelisah Galau meraNA) yang mengharuskan gue untuk melanjutkan kuliah atau bekerja. Banyak banget bisikan halus yang datang untuk gue
Evil: "udah kerja aja, enak bisa punya duit sendiri" 
Angel: "lo harus kuliah dulu hes, biar dapet kerja yang enak"
Evil: "hello sekarang kuliah udah fleksible kali lo bisa kuliah atau kerja"
Angel: "hufft yaudah ikutin kata hati lo aja hes semoga yang terbai"

At least gue mengiyakan perkataan dari si Evil bukan maksud ke jalan yang tidak benar. Tapi realnya sekarang kuliah sambil kerja atau kerja sambil kuliah sudah semakin fleksible dan lagi kala itu memang gue bertekad kuat untuk bisa membiayai kuliah gue sendiri tanpa harus minta dari orang tua. singkat cerita akhirnya abang sepupu gue Panggil saja Mas Bay nawarin kerjaan di kantornya. Disitu gue cari tahu kerjannya ngapain dll pokoknya. Dia bilang sama gue yang penting lo suka sama anak2 kan hes? Dan lo bisa ngoperasiin photoshop dll kan? Jadi nanti lo ngajar robot gitu. WHAT??? Jdi gue ngajar robot? Atau ngajar anak bikin robot? *pikirguedalamhati.  Singkat cerita juga gue diterima ditempat itu dan akan ditempatkan di daerah Pondok Indah. Namun bukan hal mudah untuk bisa keterima begitu saja. Gue memasuki babak Probation yaitu percobaan. Gue lewatin masa demi masa namun gak ketmu si doi :(. eh bukan maksudnya gue lewatin masa demi masa untuk bisa keterima di kantor itu. Banyak kisah yang gue laluin disana sebagai menjadi seorang Junior Teacher to be senior teacher. Disini gue akan membagi beberapa point yang nantinya bisa dibaca secara skiming yah guys.

1. Bersaing dengan S1 dan S2.

Memang begitu nyatanya disana gue bersaing berteman dengan orang- orang dengan title yang beragam. Disini gue tidak menganggap mereka sebagai musuh, lawan, atau apapun lainnya melainkan gue jadikan mereka sebagia guru- guru gue. Apasih yang dikuasai oleh siswa jebolan SMK Multimedia yang cuma bisa buat desain nyeblak dari google trus di tracing sama software ajaib Photoshop dan Corel Draw dan itupun gue lancarin dengan cara Otodidak (BelajarSendiri). Tapi ketika gue bertemu mereka gue semakin semangat untuk belajar lebih tentang Multimedia secara Luas. Karena teman- teman gue mayoritas memiliki tittle atau Lambang S, Kom. S, TI dll jadi gue terus bersemnagat belajar secara materi maupun praktik.

2. Dicuekin anak murid.

Benar kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Jadi menghadapi anak kecil bukan sembarang kenal saja. Melainkan harus mengerti keinginan dengan mereka sendiri. Yap itulah yang gue alamin diawal menjadi seorang junior Teacher. Beruntungnya kala itu gue ditugasin untuk assist mereka dengan teacher benerannya. 

3. Belajar ketulusan dari mereka.

Tidak ada kata malu untuk belajar dengan murid sendiri. Malu apabila ketika kita justru tidak mau belajar sama sekali. Dari mereka bukan hanya harus mengerti apa mau mereka dari cara mereka tapi bagaimana kita bisa mengerti jika kita tidak benar- benar menerima mereka, tidak benar- benar menjaga mereka. Dan tidak benar- benar mengasihi mereka. Sering kali kita salah mengerti ketika anak itu menangis, melawan kita, ataupun membenci kita. Itulah yang memang mereka bisa utarakan, itulah yang hanya mereka bisa lakukan. Sebab untuk apa? senantiasa untuk mencari perhatian dan kasih sayang dari kita. Itulah sebabnya mereka harus membenci kita terlebih dahulu agar kita terus bisa mengerti mereka. 

4. Chemistry antara Guru dan Murid.

Me with my kids
Chemistry tersebut akan muncul ketika kita mulai benar-benar menerima mereka sebagaimana mestinya yang udah gue bahas dipoint sebelumnya. Chemistry akan muncul ketika mereka kenal kita. Makanya ketika berkenalan sebut nama mereka dengan benar dan juga sering sekali menyebutkan nama kita dalam berbicara. Dari situ kita lebih mudah diterima dan juga dikenal oleh mereka. Example:
Me:"Ayo, Daffa selesaikan projectmu, Ms. Dewi mau liat hasilnya"
Me: "Ms. Dewi mau mulai kelas kalau....."

Mendapatkan Chemistry bukan hal yang mudah, namun juga gak gampang. Sebab sebelum kita bisa mendapatkan Chemistry mereka kitalah yang mejadi mereka, bukan mereka yang mengikuti kita.


5. Ngadepin murid yang Hyperactive

Hyperactive. Hyper: berlebihan Active: kegiatan. Maksudnya Hyperactive anak yang memiliki kemampuan yang lebih aktif dri anak biasanya. Banyak pernyataan negative tentang tipe anak ini. Sering kali Anak ini disebut nakal, Bandel, atau kurang ajar. Tapi bagi gue ngadepin anak seperti ini seperti tantangan baru banget yang gue pelajarin disana. Teringat ketika masa sekolah gue, jujur gue pernah gak masuk kelas karena cara mengajar gurunya yang bikin ngantuk, selalu mencatat dari salinan buku yang guru gue kasih. Pikir gue ngapain kita harus menyalin catatan yang udah ada dibuku. Toh gakan dibaca juga karena sudah ada dibuku. Melainkanitu gue cukup muak akan semua sistem sekolah pada jaman gue dimana kita hanya mencatat, menyalin, dan juga merangkum. Lantas apakah tindakan gue ini dikategorikan nakal? Kalianlah yang berhak memberikan komentar guys.

Jadi dari cerita yang gue alamin semasa sekolah itu hanya salah satu cara siswa yang salah  kurang tepat dan cara mengajar yang terlalu monoton. Disini gue harus menghadapi apa yang dilakukan gue oleh anak murid gue pada jaman mereka. Dia berontak sama materi yang gue kasih. Bagaimana menghadapinya? Gue punya cara sendiri bagaimana menghadapinya. Yaitu:
  • Dengan mendekati anak tersebut. 
  • Kemudian berbicara 4 mata dengan anak tersebut. 
  • Cari tahu kesukaan mereka
  • Motivasi sianak dengan susuatu hal yang dia suka
  • Kreasikan hal tersebut mejadi bahan ajar kita
  • Jangan pernah berhenti menyerah.
*NB: poin diatas berdasarkan pengalaman yang gue alamin.

6. Belajar bahasa Asing.

Bagaimana kita bisa memahami, bercerita sama mereka ataupun ngajar mereka kalau dalam berkomunikasi masih pasif. Beragam suku dan budaya dsana bukan hanya anak- Indonesia saja melainkan banyak anak expatriate (Anak Luar Negeri). Bahasa inggris menjadi salah satu hal yang mengancam bagi gue karena gue masih sangat pasif dan gak pede dalam conversation dengan mereka. Tapi gue gak nyerah gitu aja gamasalah sekalipun harus belajar sama anak bule yg masih TK sekalipun 😂😂.

Yuhuu ternyata Langit senja berubah kelam menjadi malam. Tanda gue harus mandi biar gak jomblo jomblo banget 😂😂. Disini gue nulis berdasarkan pengalaman yang gue lewatin. Walaupun masih ada banyak lainnya tapi gak bisa gue sampein disini semuanya. Karena akan terlalu panjang perjalanan cinta kita nanti. Eh kan ngaco nih maghrib gini. Dan gue pengen tau cerita atau pengalaman teman2 yang senasib dan seperjuangan macam gue ini hehe. Sekali lagi Hs mau ucapin selamat Hari Guru Nasional 2016. Terima kasih Guruku tanpamu saya tidak bisa menuliskan pengalaman besar dalam hidup saya ini.

*Nb:Asemele Jadi Guru? HAH Part 2 bakal ditulis dilain waktu. Wassalam 😊

You Might Also Like

2 komentar

  1. Yah, lu udah tau lah ya gimana pengalaman gue mengajar.. hahahaha
    Eh, gue baru tau lho kalau elu lulusan SMK Multimedia. Kalau lulusan SMK gitu, cocoknya langsung kerja aja. Toh, udah punya skill dan kemampuan. Sekarang juga kuliah udah bisa fleksibel. Nggak kayak dulu yang mesti dateng ke kampus, sekarang bisa secara online. Niat lu bagus Wi. Kerja biar bisa biayain kuliah sendiri. Lanjutkan! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe terima kasih za. Insyallah tahun ini lanjutin studi lagi sayang juga kalau sampai gak kuliah. Sekalian asah skill dan relasi tentunya. Terima kasih sudah berbagi pengalaman sebelumnya. :)

      Delete

KOMENNYA YAH KAKA! :)

Popular Posts

recent posts

Instagram