STORY | Berasal Sama, Berwujud Berbeda

21:30:00


"Ayok de, rumah- rumahan kita hampir selesai" Ujar Sang Sulung.
"Kak, ini grafisttinya keren gak" Pertanyaan si Bungsu yang kini mulai merambah ke dunia seni.
"Kak, aku mau curhat jadi disekolah aku ketemu seorang cowok trs dia...." Hampiran Si Tengah yang ingin curcol sesaat.
"Intinya Hadapi semua permasalahan. Kalian tak seberuntungku ku dulu" Pesan dari Sang Sulung yang kembali mengingatkan kepada kedua adiknya.

Memori yang selalu membuatnya kuat ketika mereka bertiga selalu bersama kecil dahulu. Saling mnguatkan. Sampai hal ini mengingatkan kembai Si Sulung akan ingatan itu. Kerinduan iya, hanya kerinduan yang dia rasakan.

Perbedaan Zaman, adalah transformasi yang sangat signifikan dari masa ke mas. Beda zaman pasti beda cara berpikir dan bertngakah laku. Begitupun ketika Tim Terhebat (Ayah dan Ibu) harus mendidik dengan zaman sudah berbeda-beda. Dimana Jarak dari Sulung ke Tengah 4 tahun, serta dari Tengah ke Bungsu 2 Tahun, dan Sulung ke Bungsu sekitar 7 Tahun. Kualahan bukan kepalang pastinya bagi Tim Terhebat menanggapinya.

Berganti Peran
Beban Si Sulung menjadi bertambah ketika dia pun harus berganti peran sebagi pengganti orang bagi mereka ketika Tim Terhebat tak lagi ada untuknya. Hal ini mungkin akan terjadi kepada suapupun terutama yang kini dialami oleh Si Sulung. Beban financialpun yang menjadi faktor utama baginya. Sebab dimana Si Sulung kini telah memiliki keluarga kecilnya.

Kerinduan Mendalam
Di atas diary Si Sulung teratawa kecil melihat kenangan dari diarynya betapa sangat berbedanya wujud mereka bertiga. Si Sulung berwajah Arabian looks sewaktu kecil ia juga kurus, sedang bermain bom-bom car di salah satu tempat wisata di Jakarta silam. Dipandanginya si Tengah dengan wajah orientalnya dengan balutan kostum tarian modern di sekolahnya yang sedang berpose di depan taman silam. Dan si Bungsu dengan wajah innocentnya namun kini berubah menjadi remaja lelaki yang sedang pubertas. Tak lupa juga kenangan Tim Terhebat mereka pastinya. Dan tulisan manis yang didaptinya pasa sebuah amplop kecil yang pernah dibuatkan oleh Si Sulung mejadi amplop yang indah dengan berisikan puisi untuk kedua adiknya. Tepat saja kini ia yang sudah hidup bersama keluarga kecilnya tetap saja baginya kedua adikknya sangatlah berarti.

Dear,
My lovely bro and sist

"Hai Bungsu, Kau lihat ini? Betapa Cenggengnya dirimu?"
"Hai Tengah, Kau lihat ini? Betapa jeleknya dirimu akibat menangisinya"
"Kita mungkin terpisah jauh disana, tak lagi serumah, tak lagi bertengkar, tak lagi bercanda ria. Sepi, hampa, dan sunyi ketika ku tak bisa mneggelitik kalian berdua lagi. Ketika ku tak bisa melihat wajah sebal kalian ketika ku jahilkan. Lihatlah diri kalian sekarang! kalian bukan lagi adikku yang menggemaskan melainkan berubah menjadi menyabalkan. Menyebalkan sekali ketika ku rindu kalian ku tak bisa segera melepaskan kerinduan ini. Ku hanya bisa berharap tuhan selalu mejaga tidur kalian, ku hanya bisa berharap kalian pun merasakan hal yang sama untukku. Kini ku hanya bisa ungkapkan betapa rindunya diriku kepada kalian. Bro and sist I`ll gonna miss you."

Regards,
Si Sulung

You Might Also Like

0 komentar

KOMENNYA YAH KAKA! :)

Popular Posts

recent posts

Instagram